CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 27 Mei 2012

REMED UH 3 EKONOMI

Soal Pilihan Ganda 16 - 30 dan ESSAY 4-6

16. Besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol (tidak mempunyai pendapatan) disebut Autonomus Consumption
17. Tambahan konsumsi dibagi dengan tambahan pendapatan disebut Marginal Propensity to Consume
18. Konsumsi adalah fungsi dari pendapatan
19. Fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 10 M + 0,6 Y. Besarnya tingkat konsumsi pada saat pendapatan sebesar Rp. 900 M adalah
      Y = 900
      C = 10 M + 0,6. 900 M
      C = 10 M + 540 M = Rp. 550 M
20. Jika pendapatan Rp. 1.000.000 konsumsi Rp. 800.000. Jika pendapatan naik menjadi Rp.1.500.000 konsumsi naik menjadi Rp. 1.000.000. Dari data tersebut, funsi konsumsi adalah
                Y1 = 1.000.000                    C1 = 800.000
                Y2 = 1.500.000                    C2 = 1.000.000
                Y-Y1/Y2-Y1 = C-C1/C2-C1
                Y- 1.000.000/1.500.000- 1.000.000 = C-800.000/1.000.000- 800.000
                Y-1.000.000/500.000 = C-800.000/200.000
                5C – 40 = 2Y – 20
                5C = 20 + 2Y à C = 400 + 0,4 Y (c)
21. Selain factor pendapatan, dibawah ini yang bukan merupakan factor-faktor yang ikut menentukan besarnya konsumsi masyarakat adalah Selera Masyarakat
22. Nilai pendapatan dikurangi konsumsi merupakan Tabungan
23. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 200 + 0,8 Y maka fungsi tabungan adalah S = -200 + 0,2 Y
24. Jika diketahui persamaan konsumsi C = 20 juta + 0,2 Y maka pendapatan saat break even point sebesar
                C=Y
                Y = 20 + 0,2 Y
                0,8 Y = 20
                Y = 25 juta
25. Semakin tinggi tingkat bunga maka investasi semakin rendah
26. Hubungan antara tingkat bunga dan investasi bersifat berbanding lurus
27. Pada tingkat pendapatan sebesar Rp. 1.000.000 pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp. 1.300.000. Ketika pendapatan meningkat menjadi Rp. 1.250.000, pengeluaran konsumsi rumah tangga juga meningkat menjadi Rp. 1.500.000. Berdasarkan informasi tersebut maka rumah tangga akan mencapai titik impas pada tingkat pendapatan sebesar
                Y1 = 1.000.000                    C1 = 1.300.000
                Y2 = 1.250.000                    C2 = 1.500.000
                        Y-Y1/Y2-Y1 = C-C1/C2-C1
                Y- 1.000.000/1.250.000- 1.000.000 = C-1.300.000/1.500.000-1.300.000
                Y-1.000.000/250.000 = C-1.300.000/200.000
                25C- 325 = 2Y- 20
                25C = 305 + 2Y
28. Apabila fungsi konsumsi ditunjukkan oleh C = 100 + 0,8 Y (dimana Y adalah pendapatan ) maka fungsi tabungannya adalah S = -100 + 0,2 Y
29. Investasi adalah fungsi dari tabungan
30. Jika diketahui  ΔY = 1.000 dan ΔC = 700, maka besar MPS adalah
                MPC = ΔC/ΔY
                                700/1000 = 0,7
                MPS + 0,7 = 1
                MPS = 0,3



ESSAY
4. Jika Y = 100. C = 70
    Jika Y = 200. C = 130
    Tentukan persamaan konsumsinya!
                y-100/200-100 = c-70/130-70
                y-100/100 = c-70/60
                60y – 6000 = 100c – 7000
                60y = 100c – 7000 + 6000
                60y = 100c – 1000
                -100c = -1000 – 60y
                C = 10 + 0,6y
5. Jika diketahui fungsi C = 200 + 0,75Y tentukan berapa pendapatan pada saat BEI dan gambarkan kurvanya!
                Y = C
                Y = 200 + 0,75Y
                0,25Y = 200
                Y = 800
6. Mengapa jika tingkat bunga naik maka konsumsi turun? Jelaskan!
                Karena jika tingkat bunga naik maka konsumsi , masyarakat tertarik untuk lebih banyak menabung. Dengan menabung dapat memperoleh pendapatan bunga yang relative tinggi jika di bandingkan dengan kegiatan lain. Akibatnya anggaran untuk konsumsi dikurangi

Senin, 21 Mei 2012

-TUGAS KIMIA-

Lumpur Aktif dan Proses Oksidasi dalam Pengolahan Air Limbah

Air limbah mengandung berbagai macam bahan/zat, di antaranya zat organic. Zat organic yang berada dalam air limbah akan mengalami oksidasi oleh oksigen yang terdapat di dalam air, sehingga akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut di dalam air (dissolved oxygen : DO). Kadar oksigen terlarut yang rendah (DO rendah) dapat mengakibatkan matinya hewan-hewan air. Banyaknya oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah organic disebut BOD (Biochemical Oxygen Demand). Bila harga BOD dalam perairan telalu besar dapat menimbulkan bau tidak sedap karena mengakibatkan oksidasi berlangsung tanpa oksigen (anaerob). Oksidasi anaerob menghasilkan gas NH3, CH4 dan H2S yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu, air limbah harus diproses untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan tersebut.
Pengolahan air limbah dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap primer, sekunder dan tersier.
  1. Pengolahan Tahap Primer
Tujuannya untuk memisahkan sampah yang tidak larut air, seperti Lumpur, oli dan limbah kasar lainnya. dengan cara penyaringan dan pengendapan (sedimentasi). Pengendapan dilakukan dengan penambahan elektrolit, seperti FeCl2, FeCl3, Al2(SO4)3 dan CaO yang berfungsi untuk menetralisir muatan koloid (partikel dengan diameter 10-7 – 10-5 cm) sehingga dapat menggumpal dan mengendap.
  1. Pengolahan Tahap Sekunder
Tujuannya untuk menghilangkan BOD, dengan cara mengoksidasinya.
Salah satu cara pengolahan limbah tahap sekunder adalah dengan cara Lumpur aktif (activated sludge process).
  1. Pengolahan Tahap Tertier
Tujuannya untuk pengolahan air bersih, dengan menghilangkan limbah organic beracun, logam berat dan bakteri.

Proses lumpur aktif adalah suatu proses aerobic (oksidasi dengan oksigen) yang berlangsung dalam suatu bak pengolah air limbah. Bak tersebut berisi partikel-partikel Lumpur yang bercampur (tersuspensi) bakteri aerob, yaitu bakteri yang dapat menguraikan limbah organic dan mengalami biodegradasi (oxygen demanding materials).
Pada proses Lumpur aktif diperlukan kolam tempat berlangsung oksidasi limbah organic yang disebut kolam aerobic. Kolam oksidasi atau kolam aerobic adalah kolam dangkal yang mendapat cahaya matahari hingga menembus dasar kolam, sehingga aktifitas fotosintesis dari algae dapat berlangsung di seluruh tempat. Proses yang terjadi di kolam ini adalah perombakan (oksidasi) senyawa organic yang dilakukan oleh bakteri menjadi senyawa CO2, H2O, nitrat, sulfat dan fosfat. Untuk kelangsungan proses ini, bakteri membutuhkan oksigen terlarut yang diperoleh dari fotosintesis dengan memanfaatkan CO2 dan H2O.
a