Sampai di pos tiga, aku da teman-teman disuruh jalan melalui gang kecil dan ternyata di dalam gang tersebut ada……..kuburan. Sebelum aku masuk, aku udah liat ada putih-putih gitu di tanah, makanya aku nanya ke mbes sambil megang erat tangannya Mbes, “Mbes, itu apaan mbes putih-putih? X_x”. Mbes ga ngejawab, dan berjalan terus. Tiba-tiba dari sebelah kiri ada yang ngagetin kita dengan pakaian seperti pocong, langsunglah semuanya teriak dan lari tebirit-birit.
Sebenarnya pada saat itu posisiku di depan dan aku tidak memikirkan yang lain, aku cuma mikirin gimana caraya bias cepet keluar dari arena kuburan hehe . Nah, di sebelah kuburan ternyata ada pos, langsunglah kita ditanya sama bapak TNI nya kenapa histeris sekali pada saat lewat kuburan (yaiyalah pak, namanya juga kuburan dan siapa coba yang ga kaget kalau ditakut-takutin pake pocong-__-). Saat sedang ditanya tiba-tiba dibelakang Mpuy ada yang muncul dan berbicara seperti berbisik “MINTHAA ISTRHIII” langsunglah aku dan teman-teman heran dan tiba-tiba tertawa karena lucu, masa pocong minta istri sih haahahahahhahaha.
Sedang aku dan teman-teman duduk di pos, Anita tiba-tiba merasa lemas dan mau pingsan, untungnya dia masih tahan tetapi dia menangis saking shocknya tadi. Akhirnya kami disuruh melanjutkan perjalanan lagi, aku berjalan sambil merangkul Anita yang badannya saat itu sudah lemas sekali. Aku dan yang lain harus melewati gapura terlebih dahulu untuk bisa sampai ke Dermaga. Pada waktu itu yang pertama kali melewati gapura adalah Bela dan Mpuy, tiba-tiba mereka langsung terbirit-birit karena di gapura itu ada pocong lagiiii. Saking mereka lari kenceng, mereka ga sadar kalau di depan mereka ada tanjakan naik, akhirnya jatoh deh. Sebelum aku dan yang lainnya melewati gapura Anita langsung tambah nangis, karena dia udah gamau dikagetin lagi kaya tadi, badannya makin lemas.
Saat itu, pak TNI langsung dating ke Anita dan menyuruh untuk beristighfar dulu dan menarik napas panjang, tapi Anita tetep gamau karena dia udah panik banget. Anita waktu itu disuruh tinggal di ssitu dulu sama bapak TNI nya tapi dia tetep gamau dan ngotot mau ngelanjutin asalkan ga pake pocong-pocongan lagi. Sip deh, aku langsung ngerangkul Anita lagi dan kita ngelewatin gapura tanpa dikagetin.
0 komentar:
Posting Komentar